Wakil Kepala Sekolah Paksa Siswi Cantik SMA Melakukan Oral Seks
Posted by: streaming tv Posted date: 06.54 / comment : 0
MargoyosoUpdate.com - Salah Satu Siswi kelas 3 SMA di salah satu sekolah negeri di Jakarta Timur yang berinisial MA dipaksa melakukan oral seks oleh guru bernisial T (46) hingga empat kali. Kejadian ini berlangsung selama Juli-November 2012.
Seorang anggota Komite Sekolah yang tak mau menyebut namanya, mengatakan bahwa kisah kedekatan T --yang juga Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan--dengan MA berawal saat mereka wisata ke Bali dan Yogyakarta pada Juli 2012. "Saat di bus, T sudah mulai berani pegang-pegang tangan," kata dia kepada VIVAnews, Jumat 1 Februari 2013.
Setelah itu, kata dia, hubungan berlanjut. Masih pada Juli, T menghubungi MA mengajak bertemu dengan alasan ada persyaratan sekolah yang harus dipenuhi. Anehnya, pertemuannya bukan di sekolah, melainkan MA dijemput di dekat rumahnya di kawasan Utan Kayu. Itu pun Minggu, bukan hari sekolah. Setelah itu MA dibawa ke kawasan wisata Ancol, Jakarta Utara. "Di situ MA diminta oral," katanya.
Pelecehan kedua juga terjadi di Ancol. Modusnya mirip, telepon, lalu menjemput. Nah, ketiga kalinya, korban dibawa ke Sentul, dan keempatnya di rumah T, di kawasan Jatiwarna. "Setiap diajak selalu minta oral," kata sumber yang mengaku sebagai anggota Aliansi Orangtua Peduli Pendidikan Indonesia (APPI) ini.
Karena FacebookSumber ini mengatakan, kasus ini terbongkar lantaran status Facebook salah satu guru yang menulis ada kebohongan di SMA tersebut. Saat itulah dia dan anggota lain menelusuri, dan benar ada kebusukan kasus ini.
"Ternyata guru ini dapat informasi dari guru Bimbingan Karier, yang jadi tempat curhat MA," katanya.
Dari penelusurannya, pada November, MA melapor ke guru BK. Dan guru BK ini mempertemukan dengan kepala sekolah. "Tapi kepala sekolah bilang, kasus ini jangan diperpanjang karena MA sudah kelas tiga," ujar sumber itu.
Lalu atas inisiatif keluarga dan Komite sekolah, MA melaporkan ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia. Tapi, karena alasan kriminal, KPAI menyarankan melapor ke Polda. "Besoknya, tanggal 9 Februari kami lapor ke Polda," katanya. "Kami juga didampingi guru BK."
Atas permintaan Polda, MA dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo untuk visum dan pemeriksaan kejiwaan. Hasilnya, MA dinyatakan tidak berbohong.
Kasus ini menjadi ramai setelah Ketua Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait mengunjungi MA di rumahnya, kemarin.
Seorang anggota Komite Sekolah yang tak mau menyebut namanya, mengatakan bahwa kisah kedekatan T --yang juga Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan--dengan MA berawal saat mereka wisata ke Bali dan Yogyakarta pada Juli 2012. "Saat di bus, T sudah mulai berani pegang-pegang tangan," kata dia kepada VIVAnews, Jumat 1 Februari 2013.
Setelah itu, kata dia, hubungan berlanjut. Masih pada Juli, T menghubungi MA mengajak bertemu dengan alasan ada persyaratan sekolah yang harus dipenuhi. Anehnya, pertemuannya bukan di sekolah, melainkan MA dijemput di dekat rumahnya di kawasan Utan Kayu. Itu pun Minggu, bukan hari sekolah. Setelah itu MA dibawa ke kawasan wisata Ancol, Jakarta Utara. "Di situ MA diminta oral," katanya.
Pelecehan kedua juga terjadi di Ancol. Modusnya mirip, telepon, lalu menjemput. Nah, ketiga kalinya, korban dibawa ke Sentul, dan keempatnya di rumah T, di kawasan Jatiwarna. "Setiap diajak selalu minta oral," kata sumber yang mengaku sebagai anggota Aliansi Orangtua Peduli Pendidikan Indonesia (APPI) ini.
Karena FacebookSumber ini mengatakan, kasus ini terbongkar lantaran status Facebook salah satu guru yang menulis ada kebohongan di SMA tersebut. Saat itulah dia dan anggota lain menelusuri, dan benar ada kebusukan kasus ini.
"Ternyata guru ini dapat informasi dari guru Bimbingan Karier, yang jadi tempat curhat MA," katanya.
Dari penelusurannya, pada November, MA melapor ke guru BK. Dan guru BK ini mempertemukan dengan kepala sekolah. "Tapi kepala sekolah bilang, kasus ini jangan diperpanjang karena MA sudah kelas tiga," ujar sumber itu.
Lalu atas inisiatif keluarga dan Komite sekolah, MA melaporkan ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia. Tapi, karena alasan kriminal, KPAI menyarankan melapor ke Polda. "Besoknya, tanggal 9 Februari kami lapor ke Polda," katanya. "Kami juga didampingi guru BK."
Atas permintaan Polda, MA dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo untuk visum dan pemeriksaan kejiwaan. Hasilnya, MA dinyatakan tidak berbohong.
Kasus ini menjadi ramai setelah Ketua Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait mengunjungi MA di rumahnya, kemarin.
About streaming tv
This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
Latest
Popular Posts
-
Margoyoso Update - Akibat rem blong, sebuah dam truk nopol K 1520 HH bermuatan tanah yang dikemudikan Basuki warga Desa ...
-
MargoyosoUpdate.com - Seperti apapun hubungan dengan dirinya, pasangan masih saja selalu curiga dengan kita. Seperti kurang yakin atau per...
-
MargoyosoUpdate.com - Gading Marten pajang foto mesra bersama sang kekasih, Gisel Idol di jejaring sosial di internet, Instagram. Keduanya ...
-
MargoyosoUpdate.com - Bahagianya Rangga SM*SH saat merayakan ulang tahun yang ke 25 terpancar dari raut wajahnya yang berseri-seri. Rangga...
-
MargoyosoUpdate.com - Bintang Barcelona asal Argentina, Lionel Messi, terpiliih sebagai Pemain Terbaik Dunia 2012 atau FIFA Ballon d'Or...
-
MargoyosoUpdate.com - Apakah Sobat MargoyosoUpdaters pernah terganggu dengan kehadiran alay ? Ya, terkadang sikap mereka yang masih labil...
-
Tidak banyak masjid tua di Kabupaten Pati yang masih terlihat mempertahankan arsitekturnya yang kuno. Di antara sedikit masjid kuno ya...
-
SEOUL, MargoyosoUpdate.com - Baru-baru ini virus Gangnam Style tengah menyebar di seluruh dunia. Lagu beserta gaya ...
-
Margoyoso Update - Ratusan orang tua dan anak-anak saling berebut nasi tumpeng di Punden Mbah Tareko Desa Mintomulyo, Kecamatan Juwana Pati...
Tidak ada komentar: